Union of European Football Associations atau UEFA adalah badan pengatur sepak bola tertinggi di Eropa. Organisasi ini memiliki peran kunci dalam mengawasi dan mengelola kompetisi sepak bola di tingkat Eropa, termasuk turnamen klub maupun tim nasional. Didirikan pada tahun 1954, UEFA berkantor pusat di Nyon, Swiss, dan menjadi salah satu badan olahraga yang paling berpengaruh di dunia.
UEFA bertanggung jawab atas penyelenggaraan berbagai turnamen dan pertandingan sepak bola bergengsi, seperti Liga Champions UEFA, Liga Europa UEFA, dan Kejuaraan Eropa UEFA (Euro). Organisasi ini juga mengembangkan regulasi, aturan, dan standar dalam permainan sepak bola di Eropa, termasuk dalam hal keamanan stadion, hak siar, dan hak pemain, tak terkecuali transfer pemain.
Buntut Strategi Transfer Pemain Chelsea

Belum lama, UEFA akhirnya mengeluarkan aturan transfer pemain baru dalam kebijakan kontrak para pemain. Rilisnya aturan UEFA ini dikelakar menjadi tanggapan atas tindakan transfer pemain Chelsea pada Januari 2023 kemarin. Klub sepak bola asal London Barat ini merekrut sejumlah pemain dan dengan kontrak panjang yang melebihi batas lima tahun.
Chelsea telah memberikan kontrak dengan durasi yang melebihi lima tahun kepada mayoritas pemain yang mereka datangkan selama musim panas 2022 dan musim dingin 2023. Misalnya, Benoit Badiashime, diberikan kontrak selama tujuh tahun, sedangkan Marc Cucurella memiliki kontrak enam tahun.
Selain itu, pemain seperti Wesley Fofana memiliki kontrak tujuh tahun, Enzo Fernandez dan Mykhailo Mudryk secara bersamaan dikontrak selama delapan tahun. Bahkan, tak sedikit pemain lainnya di tingkat U21 juga mengalami hal serupa. Pemberian kontrak dalam jangka panjang tersebut menjadi salah satu strategi Chelsea dalam transfer pemain dalam rangka amortisasi pemain.
Sejak dikuasai oleh pengusaha Amerika Serikat, Todd Boehly, Chelsea telah aktif berpartisipasi dalam periode bursa transfer. Klub ini telah berhasil merekrut sebanyak delapan pemain selama musim panas tahun sebelumnya. Selain Benoit Badiashime, Marc Cucurella, Wesley Fofana, Enzo Fernandez dan Mykhailo Mudryk, tim berjulukan The Blues ini juga mendatangkan Noni Madueke, Datro Fofana, Joao Felix, dan Andrey Santos.
Selama periode sejak musim panas tahun lalu, Chelsea telah menghabiskan jumlah dana sebesar 460 juta poundsterling (atau sekitar Rp8,5 triliun), mencatat rekor tertinggi pengeluaran mereka. Dikatakan bahwa Chelsea telah menemukan cara untuk menghindari aturan Financial Fair Play (FFP) dengan memberikan kontrak berdurasi ekstrem kepada pemain-pemain baru mereka dengan tujuan untuk mengendalikan pengeluaran klub.
Aturan UEFA terkait transfer dan kontrak pemain

Sebenarnya, biaya transfer yang tercatat dalam catatan keuangan suatu klub tergantung pada durasi kontrak pemain tersebut. Saat ini, aturan sepakbola UEFA telah menetapkan bahwa klub sepak bola dilarang untuk melakukan pencatatan amortisasi kontrak pemain yang telah melewati periode lima tahun.
Ini berarti, seorang pemain masih diperbolehkan untuk memiliki kontrak yang berdurasi lebih dari lima tahun dengan suatu klub sepak bola. Meski begitu, pencatatan amortisasi kontrak tersebut akan tetap dilakukan selama periode lima tahun. Sebagai gambaran, jika ada seorang pemain yang bergabung dengan biaya transfer sebesar 100 juta dan memiliki kontrak selama lima tahun, maka beban keuangan sebesar 20 juta per tahun akan dicatat (selama tidak ada perpanjangan kontrak atau penjualan sebelum kontrak berakhir).
Contoh penggunaan ini juga terlihat dalam transfer Enzo Fernandez ke Chelsea, ketika klub tersebut disebut menghabiskan 106,7 juta Pound untuk merekrutnya dari Benfica. Enzo Fernandez, seorang pemain profesional yang berasal dari Argentina, terikat kontrak dengan durasi delapan tahun.
Jika demikian, dalam buku pencatatan keuangan tim Chelsea, amortisasi kontrak dari sang pemain akan dicatat sebesar 13,375 juta Pound per tahun. Meski begitu, aturan transfer pemain yang dirilis UEFA belum lama ini tidak akan memberikan pengaruh terhadap pembelian pemain yang dilakukan oleh Chelsea. Pasalnya, aturan ini tidak berlaku mundur.
Di sisi lain, organisasi sepak bola FIFA juga akan mengubah peraturan Financial Fair Play dengan memperkenalkan rasio beban skuad. Aturan ini menegaskan bahwa pengeluaran klub untuk gaji, transfer, dan komisi tak dapat melebihi 70 persen dari pemasukan klub. Peraturan ini akan diberlakukan secara penuh pada 2025-2026 dan diperkenalkan secara bertahap mulai dari 90 persen pada 2023-2024 dan 80 persen pada 2024-2025.
Dengan perubahan aturan yang diumumkan oleh UEFA mengenai transfer pemain dan kontraknya, dunia sepak bola akan menyaksikan pergeseran signifikan dalam cara klub mengelola bisnis mereka. Langkah ini tidak hanya memengaruhi dinamika bursa transfer, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan keuangan klub sepak bola.
Pelaksanaan rasio beban skuad yang baru serta batasan durasi kontrak pemain menjadi tanda perhatian terhadap keberlanjutan finansial dalam industri sepak bola yang terus berkembang. Harapannya, langkah baru ini mampu memberikan dampak positif dalam menjaga integritas dan stabilitas kompetisi sepak bola di masa mendatang.