Aturan Adu Penalti

Adu Penalti: Begini Aturan dan Sejarahnya dalam Sepak Bola

Pertandingan sepak bola pada dasarnya tak bisa diakhiri dengan hasil imbang. Wasit akan memberikan waktu tambahan untuk menentukan siapa pemenangnya. Namun bila hasilnya tetap seri, wasit akan memberikan adu penalti sebagai solusinya.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai aturan penalti lengkap dengan seluk-beluknya.

Aturan Adu Penalti

Sejarah Adu Penalti

Melansir laman Olympics, aturan adu penalti mulai diperkenalkan ke kancah sepak bola dunia pada sekitar tahun 1970-an. Sebelum ada penalti, pemenang dari laga yang berakhir imbang ditentukan melalui lempar koin. Hal ini ditujukan untuk menekan kemungkinan terjadinya pertandingan ulang yang kerap dianggap tidak efisien.

Di sisi lain, penentuan pemenang menggunakan koin juga dirasa kurang adil karena hanya berbasis pada keberuntungan. Joseph Dagan yang menjabat sebagai sekretaris Israel Football Association (ISA) kala itu mencetuskan gagasan adu penalti untuk menentukan pemenang secara objektif.

Inisiatif Dagan tersebut dipicu atas kekecewaan dia karena tim nasional Israel tersingkir dari Olimpiade Meksiko tahun 1968. Kala itu, tim Israel kalah undian setelah bermain seri melawan Bulgaria.

Dagang kemudian melobi sejumlah petinggi asosiasi sepak bola seperti Micahel Almog (presiden IFA) dan Koe Ewe Teik (komite asosiasi sepak bola Malaysia). Mereka berdua mendukung usulan Dagan yang kemudian diterima oleh International Football Association Board (IFAB) dan adu penalti resmi menjadi aturan dalam permainan mulai tahun 1970.

Adu Penalti vs Tendangan Penalti 

Adu penalti dan tendangan penalti merupakan kedua istilah yang sekilas terdengar mirip. Namun keduanya berbeda dan dalam bahasa Inggris pun sebutannya sudah berbeda. Dalam bahasa Inggris, tendangan penalti disebut spotkick atau free kick dan adu penalti sebagai penalty.

Selain secara harfiah, perbedaan adu penalti dan tendangan penalti terletak pada tujuan dan konteksnya. Tendangan penalti sepakbola merupakan hukuman yang diberikan wasit kepada tim yang melakukan pelanggaran seperti handball dan sliding tackle pemain lawan. Dalam hal ini, wasit akan memberi pihak lawan tendangan penalti.

Dalam melakukan tendangan penalti, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh pemain yang menjalankan penalti, di antaranya:

  • Hanya satu pemain yang boleh ditunjuk untuk melakukan tendangan penalti.
  • Bola harus berada di titik penalti, yakni lingkaran yang berjarak sekitar 11 meter dari gawang.
  • Penjaga gawang harus menempatkan satu kakinya di garis gawang maupun di belakang garis.

Sementara, adu penalti merupakan tendangan penalti yang diberikan oleh wasit bila pertandingan berakhir seri dan sudah dilakukan pertambahan waktu. Jadi, bila kedua tim berakhir imbang setelah 90 menit bermain dan sudah mendapatkan tambahan waktu hingga dua babak (15 menit), barulah dilakukan adu penalti.

Aturan Adu Penalti

Aturan penalti termaktub secara resmi dalam Law 14 International Football Association Board (IFAB). Berikut adalah beberapa aturan yang mengatur proses adu penalti dalam pertandingan sepak bola:

  • Sebelum penalti dimulai, wasit akan meminta kedua tim untuk menentukan lima pemain yang menjadi penendang dan satu penjaga gawang. Pemain yang boleh dipilih adalah mereka yang berada di dalam lapangan saat wasit meniup peluit panjang untuk mengakhiri waktu tambahan.
  • Pemain yang berada di bangku cadangan dan belum masuk lapangan tidak boleh dipilih sebagai penendang. Hal ini juga berlaku bagi pemain dari kedua tim yang ditarik keluar lapangan saat pergantian pemain. Untuk yang terakhir ini ada pengeculian, yakni bila semua penendang sudah melakukan penalti dan skor masih imbang.
  • Adu penalti harus dilakukan secara bergilir antara penendang tim A dan juga tim B. Setiap tim mendapatkan jatah penalti 5 kali. Jika selama proses penalti sudah terlihat mana tim yang lebih unggul, maka adu penalti bisa berakhir lebih cepat. Dengan kata lain, kedua tim tak harus melakukan penalti hingga 5 kali.
  • Jika hingga 5 kali penalti belum bisa menemukan tim yang menang, wasit berhak memberikan tambahan tendangan. Pada sesi ini, jika penendang dari tim A berhasil mencetak gol ke gawang dan penendang dari tim B gagal, maka wasit akan langsung menyatakan tim A sebagai pemenang.
  • Untuk menentukan tim mana yang mendapatkan giliran penalti pertama, wasit akan melakukan pengundian menggunakan koin. Caranya sama seperti saat menentukan tim yang berhak mendapatkan kick off pada awal laga.
  • Mengenai posisi penalti, peraturannya sama seperti aturan pada free kick. Penjaga gawang harus meletakkan salah satu kakinya di belakang atau tepat di garis gawang. Jika kiper meletakkan kedua kakinya di depan garis, maka wasit berhak memberi peringatan maupun meminta penalti diulang.

Itu tadi ulasan mengenai aturan penalti dalam pertandingan sepak bola. Dalam banyak laga, adu penalti hanya digunakan sebagai penentu tim mana yang maju ke babak selanjutnya. Sebab itu, laga yang berakhir dengan adu penalti tetap dianggap seri dan gol penalti tidak masuk dalam perhitungan skor tim maupun pemain.