Crystal Palace resmi memecat Patrick Vieira sebagai manajer tim. Kabar tersebut diumumkan pihak klub pada Jumat (17/3).
Pria berusia 46 tahun itu telah dibebaskan dari tugasnya di tengah performa buruk yang membuat The Eagles gagal meraih satu pun kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Kekalahan 1-0 dari Brighton & Hove Albion pada hari Rabu (15/3) lalu terbukti menjadi pertandingan terakhir bagi Vieira. Bukan itu saja, di bawah asuhan pelatih berkebangsaan Prancis, Wilfried Zaha dan kawan-kawan bahkan gagal mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir mereka.
Kemenangan terakhir Vieira dengan The Eagles terjadi pada malam pergantian tahun dalam laga melawan Bournemouth 31 Desember lalu. Sebelum kekalahan mereka dari Brighton, Palace menjadi tim pertama yang tercatat menjalani tiga pertandingan Premier League tanpa mampu melepaskan tembakan tepat sasaran ke gawang lawan.

Sebelum kabar pemecatan menyeruak ke publik, Vieira sebenarnya memiliki jadwal untuk bertemu mantan klubnya Arsenal dalam lanjutan pertandingan Premier League pada Minggu (19/3) besok. Akan tetapi, manajemen Palace tak mau mengambil risiko setelah rentetan hasil buruk yang diderita klub, apalagi lawannya adalah pemuncak klasemen.
Palace pun mengonfirmasi bahwa Osian Roberts, Kristian Wilson, serta Said Aigoun, yang merupakan anggota dari tim kepelatihan Vieira telah mengikuti jejak sang juru taktik untuk meninggalkan tim. Kini, tersisa satu nama Dean Kiely yang akan tetap menjadi pelatih penjaga gawang.
Pemilik Crystal Palace, Steve Parish, dalam sebuah pernyataan persnya terkait dengan pemecatan Patrick Vieira mengatakan: “Dengan sangat menyesal keputusan sulit ini telah dibuat. Pada akhirnya, hasil dalam beberapa bulan terakhir telah menempatkan kami pada posisi yang genting di Premier League, dan kami merasa diperlukan perubahan untuk memberi kami kesempatan terbaik mempertahankan status tim Premier League.
“Kedatangan Patrick sejak bergabung dengan kami pada musim panas 2021 sangat signifikan, dan dia sangat dihormati khususnya oleh saya sendiri serta semua rekannya. Dia memimpin tim melaju hingga babak semifinal FA Cup di Wembley dan finis di posisi ke-12 di Premier League.
“[Pencapaian] Itu merupakan suatu kehormatan bagi klub di musim lalu dengan permainan sepak bola yang menarik di mana kompetisi berjalan menantang dan krusial bagi klub mengingat perubahan yang kami lakukan pada skuat sebelum kedatangannya.

“Patrick telah memberikan segalanya untuk klub, dan kami semua berterima kasih padanya beserta jajaran kepelatihannya atas dedikasi dan kerja keras mereka. Kami juga mendoakan yang terbaik untuk Patrick, Osian, Kristian, dan Said untuk masa depan mereka,” jelas pernyataan Parish.
Vieira meninggalkan Palace dengan rekor 22 kemenangan, 24 seri, dan 28 kekalahan dari 74 pertandingan serta mampu menghasilkan 86 gol berbanding 90 gol kemasukan, setelah menggantikan Roy Hodgson yang lama menjabat sebagai manajer pada musim panas 2021. Di bawah mantan manajer Nice dan New York City FC itu, Palace finis ke-12 di Premier League musim lalu dan melaju ke semifinal FA Cup sebelum lajunya dihentikan oleh Chelsea.
Pada musim ini, The Eagles hanya mampu memenangkan enam dari 27 pertandingan Premier League dengan sembilan laga lainnya berakhir seri dan kalah 12 kali yang membuat mereka tertahan di urutan ke-12 klasemen sementara dengan 27 poin, unggul tiga poin dari zona degradasi.