pemilik club Tottenham

Daniel Levy Keberatan Jika Pochettino Kembali Latih Tottenham

Orang nomor satu Tottenham Hotspur, Daniel Levy, menyatakan keberatannya jika Mauricio Pochettino ditunjuk kembali sebagai pelatih kepala The Lilywhites.

Seperti diketahui, Pochettino kini sedang tak memiliki pekerjaan selama delapan bulan terakhir sejak pemecatannya oleh Paris Saint-Germain pada Juli tahun lalu. Pemecatannya tersebut dianggap terburu-buru meski dirinya berhasil membawa PSG meraih gelar juara Ligue 1 di musim 2021-2022.

Sebelum menerima tawaran melatih raksasa Prancis, Pochettino menghabiskan lima tahunnya yang gemilang sebagai pelatih Tottenham Hotspur. Pria berusia 51 tahun itu sukses mengantarkan klub London Utara finis di posisi kedua Premier League pada musim 2016-2017, dan mencapai babak final Champions League pada Mei 2019.

Pochettino

Pochettino dikenal dengan kultur sepak bola yang menarik dan kemampuannya untuk mengembangkan pemain muda selama waktunya di London Utara. Sebuah laporan baru-baru ini juga mengklaim bahwa sejumlah bintang Spurs sangat ingin juru taktik asal Argentina itu kembali ke klub untuk periode keduanya.

Spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya Pochettino datang pada saat masa depan pelatih kepala saat ini, Antonio Conte berada, di bawah ancaman setelah pelatih asal Italia itu melancarkan serangan pedas terhadap para pemainnya yang egois dan manajemen klub, menyusul hasil imbang 3-3 kontra Southampton di akhir pekan lalu.

“Kami adalah 11 pemain yang masuk ke lapangan. Saya melihat pemain egois, pemain yang tidak mau saling membantu dan tidak bekerja keras,” kata Conte kepada wartawan. “Di sini kami sudah terbiasa untuk waktu yang lama. Klub memiliki tanggung jawab atas bursa transfer, pelatih memiliki tanggung jawab [tentang permainan di lapangan]. Tapi para pemain, di mana para pemain? Saya hanya melihat 11 pemain yang bermain untuk diri mereka sendiri.

“Sekarang ada 10 pertandingan lagi dan seseorang berpikir kami bisa berjuang dengan sikap [seperti] ini. Dengan semangat seperti ini, untuk apa [finis di] tempat ketujuh, kedelapan? Saya tidak terbiasa berjuang untuk ini. Itu merupakan tanggung jawab semua orang.

“Mereka terbiasa [seperti itu] di sini. Mereka tidak bermain untuk sesuatu yang penting. Mereka tidak ingin bermain di bawah tekanan. Mudah dengan cara ini. Kisah Tottenham adalah untuk 20 tahun. Ada pemiliknya, tetapi mereka tidak pernah memenangkan sesuatu.

“Jika mereka ingin terus seperti ini, mereka bisa mengganti manajer. Banyak manajer [di luar sana], tetapi situasinya tidak [akan] bisa berubah. Percayalah,” ujar Conte yang kesal dengan situasi timnya.

Kontrak Conte sendiri akan habis pada musim panas ini. Kabar yang beredar dapat dipahami bahwa masa depan mantan pelatih Chelsea itu akan diputuskan dalam 48 jam ke depan oleh manajemen Tottenham. Beberapa pemain Spurs juga diyakini mendukung dibebastugaskannya Conte sebagai pelatih kepala meski pemecatannya akan merugikan klub sebesar 15 juta poundsterling.

Daniel Levy chaiman

Pochettino kini muncul sebagai kandidat kuat calon pengganti Conte baik setelah jeda internasional atau di akhir musim. Sky Sports News mengklaim bahwa Pochettino siap untuk kembali ke London Utara dan akan menentukan pilihannya pada musim panas ini.

Namun, menurut The Mirror, Levy keberatan untuk mempekerjakan kembali Pochettino. Meski kembalinya Pochettino akan berjalan baik dengan dukungan besar dari basis supporter Tottenham, pria berusia 61 tahun itu sedang mempertimbangkan kandidat potensial lainnya untuk menggantikan Conte.

Sejumlah nama telah dikaitkan dengan kursi pelatih utama Tottenham dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Thomas Tuchel, Luis Enrique, Ruben Amorim, Oliver Glasner, Roberto De Zerbi, hingga Marco Silva.

Spurs, yang telah tersingkir dari ajang Champions League dan FA Cup pada awal bulan ini, berada di posisi keempat klasemen sementara Premier League hanya berjarak dua poin di atas tim urutan kelima Newcastle United yang memiliki dua pertandingan lebih banyak.