Terbuat dari perak dengan berat 15 kg, trofi dari kompetisi Piala Raja Spanyol menjadi incaran banyak klub di negara ini. Salah satu klub yang berhasil memborong trofi tersebut adalah Real Madrid. Musim 2022/2023, Real Madrid menggenapi gelar ke-20 di pertandingan bergengsi di Spanyol ini.
Real Madrid keluar sebagai juara pertama setelah mengalahkan Osasuna dengan top score 2-1. Tentu saja pencapaian ini menjadi luar biasa bagi Real Madrid usai menunggu sejak kemenangan terakhir di musim 2013/2014.
Terlepas dari kemenangan Real Madrid atas Osasuna, ada lima fakta menarik di balik penyelenggaraan Piala Raja Spanyol. Berikut ini ulasannya.
Diselenggarakan Sejak 1903

Kompetisi yang digelar pada 1903 ini awalnya bernama Copa del Ayuntamiento de Madrid atau Piala Dewan Kota Madrid. Sementara sekarang lebih dikenal dengan nama Copa del Rey.
Pencetus Copa del Rey adalah Carlos Padros yang pernah menjadi presiden Madrid FC. Dahulu, kompetisi tersebut diselenggarakan untuk merayakan terpilihnya Raja Spanyol Alfonso XIII. Oleh karena itu, Copa del Rey disebut juga piala raja.
Tahun 1928, Copa del Rey merupakan kejuaraan nasional dengan format pertandingan yang diubah beberapa kali. Semisal, dahulu pernah memakai babak penyisihan, lalu dihilangkan. Di masa sekarang, babak penyisihan kembali digunakan dalam kompetisi Copa del Rey.
Mengenai peserta yang ikut, Copa del Rey kerap membatasinya. Salah satu syarat bertanding di Copa del Rey, antara lain harus berasal dari tim Laliga (divisi utama), 23 tim dari Segunda B, dan Segunda A. Pada babak awal dan final, Copa del Rey menggunakan sistem one-off game. Sementara sistem 2 pertandingan dipakai pada babak 32 besar hingga semifinal.
Athletic Bilbao Pemenang Piala Pertama

Berbasis di Bilbao, Athletic Bilbao memenangkan pertandingan Copa del Rey pada tahun 1903. Ketika itu, Athletic Bilbao melawan Madrid FC dengan skor akhir 3-2. Musim-musim selanjutnya, klub tersebut beberapa kali menjadi runner up setelah melawan Madrid dan Barcelona. Athletic Bilbao terakhir kali menduduki juara pertama pada tahun 1984.
Jika disandingkan dengan FC Barcelona, Athletic Bilbao masih kalah gelar. Pasalnya, Barcelona sudah 31 kali menjadi juara Copa del Rey, sedangkan Athletic Bilbao baru memborong 23 gelar. Sementara di posisi ketiga ada Real Madrid—yang mengoleksi 20 gelar Copa del Rey.
Terlepas dari persaingan ketat dengan klub lain, Athletic Bilbao sebenarnya tergolong sukses di Laliga. Klub tersebut pun tidak pernah degradasi di jajaran klub Liga Spanyol. Tentu saja, semua itu berkat ideologi dan penggemarnya yang memberikan warna baru dari kemajemukan tim sepak bola.
Barcelona Memenangkan Paling Banyak

Gelar Copa del Rey sebanyak 31 kali diraih Barcelona dari 43 penampilannya di final pada tahun 1912. Saat itu, Barcelona melawan Gimnastica dengan skor akhir 2-0 di Stadion La Industria, Barcelona. Hasil pertandingan tersebut menempatkan Gimnastica di posisi runner up.
Barcelona meraih kemenangannya yang ke-31 pada tahun 2021 usai melawan Athletic Bilbao. Klub tersebut berhasil mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor telak 5-0. Sayangnya, di musim 2022/2023, Barcelona justru kandas di tengah permainan.
Telmo Zarra Belum Tergantikan

Telmo Zarra merupakan pemain sepak bola asal Spanyol yang berkarier puluhan tahun di beberapa klub ternama. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di Athletic Bilbao, yakni pada tahun 1940—1955. Selama berkarier, ia pernah mencetak rekor terbanyak di masa itu dengan 335 gol.
Sementara di daftar Copa del Rey, Telmo Zarra tercatat sebagai pemain paling tajam. Sepanjang kompetisi Copa del Rey dari tahun 1939—1957, Telmo Zarra mencetak 81 gol. Jumlah gol tersebut mengalahkan dua nama besar, yakni Laszlo Kubala dan Ferenc Puskas.
Telmo Zarra meninggalkan Athletic Bilbao pada tahun 1955. Sebelum itu, ia bermain selama setahun dengan SD Indautxu dan Barakaldo CF. Selanjutnya, ia pensiun dan menikmati masa tuanya hingga menutup mata di tahun 2006.
Osasuna Melawan Real Madrid, Incar Trofi Pertama

Pada musim 2022/2023, Osasuna mengincar gelar Copa del Rey dengan bertanding melawan Real Madrid di laga final. Namun, Madrid membuka keunggulan di menit kedua sehingga berhasil mengukir start impresif. Dari sini, Osasuna mulai tertinggal satu skor dari Real Madrid.
Sebelumnya, pada 11 Juni 2005, Osasuna pernah masuk babak final Copa del Rey di bawah pelatih Javier Aguirre. Beberapa klub yang disingkirkan saat itu adalah CD Castellón, Sevilla FC, Girona FC, Getafe CF, dan Atlético de Madrid. Alhasil, Osasuna menduduki final di Vicente Calderón. Sayangnya, klub ini kalah dari Real Betis dengan skor akhir 1-2 setelah diberi waktu tambahan.
Itulah lima fakta Piala Raja Spanyol yang berlangsung sejak 1903 dan termasuk kompetisi tertua di Spanyol. Meskipun muncul pertandingan lain, Copa del Rey ini masih menjadi favorit penggemar sepak bola Spanyol. Siapa juara selanjutnya? Nantikan pertandingan di musim 2023/2024.