Pelatih muda Jerman, Julian Nagelsmann, dikabarkan akan menunggu hingga jendela transfer musim panas dibuka sebelum memutuskan ke mana dirinya akan berlabuh di tengah ketertarikan dari beberapa klub top Eropa.
Nagelsmann dianggap sebagai salah satu pelatih muda terbaik di dunia saat ini. Namun, kabar mengejutkan datang kepada dirinya pekan lalu setelah manajemen Bayern Munchen mengumumkan pemecatannya yang bertugas kurang dari dua tahun di Allianz Arena.
Bayern membeberkan alasan utama pemecatan Nagelsmann adalah karena penurunan penampilan yang diperlihatkan Manuel Neuer dan kawan-kawan sejak pergantian tahun. Selain itu, tim juga mengalami dua kekalahan dalam lima pertandingan terakhir di Bundesliga yang mengakibatkan puncak klasemen dikudeta pesaing utamanya Borussia Dortmund.

Thomas Tuchel kemudian didatangkan sebagai pengganti pelatih berusia 25 tahun tersebut. Kini, Nagelsmann disebut-sebut menjadi salah satu kandidat utama manajer baru Tottenham Hotspur setelah klub asal London Utara ini juga baru saja berpisah dengan Antonio Conte.
Spurs dikabarkan sudah melakukan kontak dengan Nagelsmann untuk mengisi kekosongan kursi pelatih kepala mereka. Sementara itu, dua klub top Eropa lain seperti Chelsea dan Real Madrid juga sedang dalam kondisi memantau perkembangan terbaru mantan manajer RB Leipzig itu.
Nagelsmann sendiri mengatakan bahwa dirinya kini membutuhkan waktu untuk berefleksi dan memulihkan diri terlebih dahulu. Surat kabar The Evening Standard mengklaim bahwa tidak akan ada keputusan apapun tentang masa depan Nagelsmann yang dibuat hingga kompetisi di Eropa berakhir.
Selain itu, Bayern juga seharusnya bisa mendapatkan kompensasi jika Nagelsmann mengambil keputusan dalam waktu dekat untuk menerima pinangan klub lain sebelum kompetisi musim depan dimulai. Karena kabarnya, Nagelsmann masih menerima gaji dari manajemen Die Roten.
Selama tugasnya di Allianz Arena, Nagelsmann berhasil mempersembahkan gelar Bundesliga di musim 2021-2022 sekaligus yang ke-10 secara berturut-turut bagi Bayern Munchen, serta memenangkan dua mahkota DFB Super Cup.
Pelatih 35 tahun itu juga mampu meraih 60 kali kemenangan, 14 kali hasil imbang, dan 10 kekalahan dari 84 pertandingannya sebagai pelatih Bayern Munchen, dengan pertandingan terakhirnya yang berakhir kekalahan 2-1 dari Bayer Leverkusen sebelum jeda internasional.
Sementara Nagelsmann dikabarkan masuk sebagai target utama Spurs, pelatih lain seperti Oliver Glasner, Thomas Frank, Marco Silva, Ange Postecoglou, dan Sergio Conceicao juga disebut-sebut sebagai calon pengisi kursi manajer yang kosong di Tottenham Hotspur Stadium.
Spekulasi juga masih marak mengenai kemungkinan reuni Spurs dengan Mauricio Pochettino, tetapi diperkirakan belum ada kontak antara kubu Tottenham dan pelatih Argentina itu sejak pemecatannya pada 2019 lalu. Sebelum datangnya manajer baru, Tottenham kini akan dipimpin oleh Cristian Stellini dan asisten pelatih kepala Ryan Mason hingga akhir musim.

Conte sendiri pergi dengan kesepakatan bersama pada akhir pekan lalu setelah sebelumnya mengeluarkan pernyataan verbal yang ofensif kepada para pemainnya karena performa buruk tim di pertandingan melawan Southampton, di mana mereka yang sempat unggul 3-1 mampu disamakan menjadi 3-3.
Saudara laki-laki Conte, Gianluca Conte, adalah pelatih lain yang meninggalkan Tottenham bersama pria Italia itu, yang kemudian memberikan penghormatan kepada para penggemar klub di Instagram dengan menulis: “Sepak bola adalah gairah. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang di Spurs yang menghargai dan membagikan semangat saya dengan cara intens saya menjalani sepak bola sebagai pelatih.
“Sebuah pemikiran khusus untuk para Fans yang selalu menunjukkan dukungan dan penghargaan kepada saya, sungguh tak terlupakan mendengar mereka menyanyikan nama saya. Perjalanan kita bersama telah berakhir, saya berharap yang terbaik untuk masa depan Anda.”