Liga Champions UEFA menjadi liga paling bergengsi di daratan Eropa. Tak hanya melahirkan para pemain papan atas dunia, tetapi liga ini juga penuh dengan kontroversi. Beberapa momen kontroversial di liga tersebut bahkan masih terus dikenang hingga sekarang dan menjadi pewarna dalam sejarah UEFA.
5 Kontroversi Paling Bersejarah di Liga Champions UEFA

Mulai dari pemberian kartu merah hingga keputusan wasit yang kontroversial, Liga Champions UEFA telah melahirkan banyak kisah menarik yang menunjukkan sisi emosional liga ini. Nah, berikut adalah momen kontroversial di sepanjang sejarah UCL.
1. Kartu merah Robin van Persie
Babak 16 besar pada musim 2010/2011 diwarnai insiden penuh kontroversi. Tepatnya pada laga Barcelona vs Arsenal, wasit melayangkan kartu merah kepada Robin van Persie. Momen tersebut menjadi perdebatan panjang bagi banyak pihak dan hingga sekarang menjadi salah satu kontroversi dalam sejarah UEFA.
Kala itu, van Persie yang bermain untuk Arsenal diusir oleh wasit untuk keluar dari lapangan setelah dianggap memperlambat waktu dan tidak segera melakukan tendangan. Namun, dia mengelak dan mengklaim tidak mendengar peluit tanda offside.
Keputusan tersebut tak hanya memengaruhi pertandingan, tetapi juga mengubah momentum ketika Barcelona akhirnya membalikkan keadaan. Kontroversi ini memicu banyak kritik tajam dari berbagai pihak terhadap konsistensi pengambilan keputusan seorang wasit. Tak hanya itu, momen tersebut juga menjadi contoh bagaimana suatu momen dapat membalikkan pertandingan secara signifikan.
2. Penalti laga Barcelona vs AC Milan
Momen lain di UCL yang tak kalah kontroversial adalah penalti di laga Barcelona melawan AC Milan pada musim 2012/2013. Penalti di laga tersebut menjadi kontroversi karena diberikan wasit kepada Barcelona tepat di penghujung pertandingan.
Kala itu, Lionel Messi yang bermain untuk Barcelona terjatuh di kotak penalti setelah mengalami kontak dengan pemain Milan. Hal ini sontak memicu protes dan perdebatan yang cukup panjang di lapangan.
Keputusan tersebut juga memengaruhi jalannya laga dan berakhir dengan Barcelona berhasil menyetarakan skor. Kritik mengenai apakah keputusan penalti tersebut pantas diberikan atau tidak masih menjadi perdebatan. Momen ini juga menekankan bagaimana keputusan wasit dapat memengaruhi hasil pertandingan yang sengit di liga bergengsi seperti UCL.
3. Kontroversi wasit Ovrebo
Berbicara soal wasit paling kontroversial dalam sejarah UEFA, nama Tom Henning Ovrebo menjadi salah satu yang kerap dibahas. Kontroversi wasit Ovrebo terjadi pada laga antara Chelsea dan Barcelona pada babak 16 besar UCL 2009.
Ovrebo dianggap banyak pihak terkesan terlalu memihak kubu Barcelona. Anggapan ini tak sekadar omong kosong belaka, tetapi juga disertai dengan beberapa dugaan. Ovrebo dinilai tidak memberikan pelanggaran terhadap Barcelona atas Chelsea yang dianggap merugikan bagi pihak Chelsea.
Keputusan wasit asal Norwegia tersebut otomatis memengaruhi hasil akhir pertandingan dan bahkan dianggap telah merampas kesempatan Chelsea untuk maju ke babak final. Sekali lagi, kontroversi ini menyoroti bahwa pengambilan keputusan wasit dapat memengaruhi suatu laga secara signifikan.
4. Gol kontroversial Luis Garcia
Bukan Liga Champions namanya kalau tidak ada pertandingan yang diwarnai dengan kontroversi. Kali ini, kontroversi datang dari gol yang dicetak oleh mantan pemain dari kesebelasan Liverpool, yakni Luis Garcia.
Gol kontroversi tersebut terjadi pada final Liga Champions UEFA musim 2004/2005 antara Liverpool dan Chelsea. Gol yang dicetak oleh Luis Garcia dianggap sebagai ‘gol hantu’ yang cukup kontroversi. Pasalnya, gol Luis Garcia terlihat belum sepenuhnya melewati garis gawang. Namun, asisten wasit telah meniup peliut menandakan bahwa gol tersebut dianggap sah setelah berkonsultasi dengan wasit.
Meskipun pada saat itu teknologi garis gawang belum ada, keputusan gol Garcia mengubah akhir pertandingan. Gol tersebut menjadi penentu kemenangan bagi pihak Liverpool dan memicu kritik pedas dari Chelsea. Berbagai pihak pun berdepat apakah gol tersebut bisa dianggap sah atau tidak. Kontroversi ini menjadi contoh nyata bagaimana momen kecil dalam sepak bola dapat berdampak secara masif dalam kompetisi.
5. Final Liga Champions musim 1992/1993
Final Liga Champions UEFA 1992/1993 antara Olypique Marseille dan AC Milan tak hanya dikenang sebagai laga penting. Marseille menjadi tim asal Prancis pertama yang membawa pulang tropi Liga Champions.
Namun, euforia kemenangan Marseille langsung meredup begitu tuduhan praktik suap mencuat ke permukaan. Kala itu, Bernard Tapie yang menjabat sebagai presiden Marseille telah menyuap tiga pemain dari Valenciennes. Tujuannya adalah untuk menjaga agar pemain klubnya tidak cedera dan agar Marseille keluar sebagai juara.
Terbongkarnya skandal tersebut membuat klub Marseille menerima berbagai sanksi. Di antaranya penurunan klub ke divisi kedua di Liga Prancis, pencabutan gelar juara liga di Prancis, dan hukuman di tingkat sepak bola Eropa. Klub tersebut juga harus rela masuk daftar hitam UCL musim 1993/1994. Namun, gelar juara UCL mereka sama sekali tidak dicabut.
Itulah lima momen penuh kontroversi yang mewarnai sejarah UEFA Liga Champions. Meskipun kerap memicu perdebatan yang tak berkesudahan, momen-momen tersebut membuktikan bahwa sepak bola adalah olahraga yang penuh gairah baik di dalam maupun di luar lapangan.