Orang nomor satu Tottenham Hotspur, Daniel Levy, diprediksi akan segera mengambil keputusan terkait dengan masa depan Antonio Conte sebagai pelatih kepala The Lilywhites. Kabarnya, keputusan untuk memecat Conte akan jelas saat jeda internasional berlangsung.
Pria berusia 53 tahun itu menghadapi masa depan yang tidak pasti di London Utara menyusul penurunan performa klub, dan komentar pedasnya yang ditujukan kepada para pemain yang dia sebut egois serta manajemen klub setelah hasil imbang 3-3 di Premier League menghadapi Southampton, akhir pekan lalu.
“Kami adalah 11 pemain yang masuk ke lapangan. Saya melihat pemain yang egois, pemain yang tidak ingin saling membantu, dan tidak menaruh hati [untuk bertanding],” kata Conte dalam konferensi pers pasca pertandingan. “Musim ini jika dibandingkan musim lalu, sekarang kami lebih buruk dalam segala aspek. Ketika Anda bukan sebuah tim, Anda tidak bisa berada di performa yang impresif

“Mereka tidak bermain untuk sesuatu yang penting. Mereka tidak ingin bermain di bawah tekanan. Mudah jika dilakukan dengan cara seperti ini. Cerita Tottenham begini, 20 tahun ada pemiliknya dan mereka tidak pernah memenangkan sesuatu, tapi mengapa kesalahan hanya dibebankan kepada klub, atau untuk setiap manajer yang tinggal di sini.
“Saya telah melihat setiap manajer yang dimiliki Tottenham. Anda berisiko mengganggu sosok manajer dan melindungi situasi lain setiap saat. Sampai sekarang, saya mencoba menyembunyikan situasi yang terjadi ini, tetapi sekarang, tidak, karena saya ulangi saya tidak tidak ingin melihat apa yang saya lihat hari ini.
“Semua orang harus bertanggung jawab. Tidak hanya klub, manajer, dan staff. Para pemain harus terlibat dalam situasi ini karena sudah waktunya untuk mengubah situasi jika Tottenham ingin berubah. Mereka bisa mengubah manajer, banyak hal lainnya. Tetapi situasinya tetap tidak bisa berubah. Percayalah”
Antonio Conte
Tottenham telah tersingkir dari ajang Champions League dan FA Cup awal bulan ini, dan hanya memenangkan tiga dari sembilan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Sementara posisi klub di klasemen sementara Premier League berada di urutan keempat, dengan Newcastle United yang berada di posisi kelima hanya tertinggal dua poin dengan dua pertandingan yang belum dimainkan.
Conte sendiri masih memiliki sisa kontrak bersama Tottenham yang akan selesai pada akhir musim ini, tetapi dia mungkin akan keluar lebih awal dengan beberapa pemain tim utama diduga mendukung pelatih asal Italia itu dibebaskan dari tugasnya dalam waktu dekat.
Menurut kabar yang dirilis oleh The Daily Mail, Spurs akan mengadakan pertemuan internal dengan Conte mengenai kepergiannya dari klub. Diprediksi dalam pertemuan itu Levy siap memecat mantan bos Chelsea selama jeda internasional bulan ini. Laporan itu juga menambahkan bahwa pembicaraan tentang kemungkinan kompensasi yang diyakini bernilai sekitar 4 juta poundsterling telah terjadi, tetapi kesepakatan belum tercapai.

Jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan, Conte dipastikan akan segera hengkang, dan pelatih tim utama Ryan Mason bisa menjadi orang yang diberikan tanggung jawab untuk sementara waktu. Pelatih berusia 31 tahun ini sebelumnya pernah ditempatkan sebagai manajer interim Spurs jelang penutupan musim 2020-2021 setelah pemecatan Jose Mourinho saat itu.
Mason telah memimpin latihan tim di Hotspur Way minggu ini dengan absennya Conte yang baru saja kembali ke rumah keluarganya di Turin.
Tottenham disebut telah menyusun daftar kandidat potensial untuk menggantikan Conte, dengan nama-nama pelatih seperti Thomas Tuchel, Luis Enrique, Oliver Glasner, Ruben Amorim, Roberto De Zerbi, dan Marco Silva semuanya dikatakan berada dalam radar manajemen.
Mantan bos Spurs Mauricio Pochettino juga dikaitkan dengan kembalinya ke London Utara, empat tahun setelah pemecatannya. Akan tetapi, Levy diyakini ragu untuk menunjuk kembali pelatih asal Argentina itu.