Sejarah Klub Spanyol

Sejarah Klub Spanyol yang Tidak Pernah Degradasi dari La Liga

Dalam catatan sejarah klub Spanyol, ada tiga klub La Liga yang belum pernah degradasi dari divisi utama. Padahal, setiap tahun persaingan kasta kompetisi sepakbola tertinggi di Spanyol ini makin ketat. 

Satu musim La Liga diikuti oleh 20 tim. Tiga tim terbawah di akhir musim harus turun kasta ke Segunda División, digantikan oleh dua klub posisi teratas dan satu pemenang babak play-off.  

Sebagian besar klub La Liga sudah merasakan pahitnya degradasi beberapa kali. Namun, sejak kompetisi La Liga bergulir pada 1929, sejarah klub sepakbola Spanyol mencatat tiga tim yang belum pernah degradasi, seperti diulas berikut ini.

Sejarah Klub Spanyol

Real Madrid, Peraih Gelar La Liga Terbanyak

Dilansir dari Wikipedia, Real Madrid sudah menorehkan total 101 gelar nasional dan internasional sepanjang sejarah klub sepakbola ibukota Spanyol tersebut. Trofi ke-20 Copa del Rey 2022/23 adalah gelar teranyar yang berhasil diraih pasukan Carlo Ancelotti. 

Madrid pun masih menempati posisi tertinggi pemegang gelar La Liga, yaitu 35 kali. Selain itu, Madrid sudah mengisi 12 trofi Supercopa de España di lemari piala mereka. Bisa dibilang Madrid jarang terpeleset di La Liga karena posisi terendah mereka ‘hanya’ berada di peringkat 11 saja.

Sejarah klub Spanyol ini bermula pada 1902. Real Madrid menjadi salah satu founding member La Liga dan tidak pernah absen satu musim pun. Sejak tahun 1947 Santiago Bernabeu Stadium menjadi markas kebanggaan Los Blancos. Seiring waktu Madrid memantapkan diri menjadi kekuatan utama klub La Liga dan Spanyol di panggung Eropa. 

FIFA juga mendapuk Los Merengues sebagai salah satu klub terbaik pada abad ke-20. Salah satu catatan impresif yang pernah dicapai Madrid adalah juara Liga Champions tiga musim beruntun di bawah pimpinan Zinedine Zidane dan mesin gol Cristiano Ronaldo.

Di panggung Eropa, klub La Liga ini mampu meraih 14 trofi Liga Champions, 2 titel Liga Eropa, 5 titel Piala Super UEFA, dan 5 trofi Piala Dunia Antarklub. Prestasi mentereng itu menempatkan Madrid sebagai klub tersukses sekaligus salah satu klub terkaya di seluruh dunia. 

Barcelona, Klub Kebanggaan Catalan

Barcelona selalu membayangi Real Madrid sejak perseteruan pertama keduanya dalam duel El Clasico. Berdiri pada 1899, sejarah klub Spanyol asal Catalan ini bermula dari inisiatif sekelompok pemain sepakbola dari Catalan, Swiss, Jerman, dan Inggris. Sejak saat itu, Barcelona dianggap mewakili semangat kemajemukan orang Catalan, yang kerap berseberangan dengan pandangan politik Kerajaan Spanyol.

Selain dengan Madrid, Barcelona juga menjalani El derbi Barceloní dengan Espanyol, klub sekotanya. Dari segi politik kedua tim ini memang berbeda kubu, tetapi di lapangan Barcelona unggul dalam banyak hal. Barcelona baru takluk tiga kali, salah satunya ketika Espanyol muncul sebagai tim pertama yang menaklukkan Barcelona pada musim treble winners 2008/09.

Tidak seperti kebanyakan klub sepakbola, pemilik dan pengelola Barcelona adalah para suporter. Klub La Liga ini pun menjadi salah satu klub terkaya dunia bersama kompatriotnya, Real Madrid. Namun, Barcelona pernah duduk di posisi genting saat hanya selisih tiga poin dari penghuni zona degradasi pada era kepelatihan Louis van Gaal 2002/03.

Di atas lapangan hijau, Blaugrana telah membukukan 99 gelar nasional dan internasional. Gelar La Liga 2022/23 adalah gelar ke-27 bagi Barca, melengkapi 31 trofi Copa del Rey dan 14 gelar Supercopa de España. Namun, prestasi paling mengesankan terjadi pada 2009 ketika Barca meraih Sextuples dalam satu musim: La Liga, Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub. 

Bahkan, pemain jebolan akademinya meraih beberapa prestasi spektakuler. Tiga pemain Barcelona pada 2010, Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi berhasil menjadi pemain terbaik dunia dengan menempati posisi tertinggi FIFA Ballon d’Or. Capaian tersebut belum tersaingi oleh tim manapun sampai saat ini.

Athletic Bilbao yang Terus Bertahan

Sejarah klub sepakbola Athletic Bilbao tidak sesukses dua klub raksasa Spanyol. Namun, dalam kancah domestik Bilbao yang berasal dari Basque mempunyai reputasi cukup mengesankan. Athletic Club, nama populer lainnya, berdiri pada 1898 dari tangan para pelaut Southampton, Inggris. 

Walaupun demikian, masyarakat Basque menganggap Los Leones sebagai ikon yang mewakili identitas politik dan  budaya Basque. Selama pemerintahan Raja Alonso, Bilbao dipandang dekat dengan tokoh nasionalis Basque, Sabino Arana. Itu sebabnya Athletic Club Bilbao tidak menyandang nama ‘real’ maupun logo mahkota yang dianugerahkan Kerajaan Spanyol.

Total Bilbao sudah mencatatkan 8 gelar La Liga, 23 gelar Copa del Rey, serta 3 gelar Supercopa de España. Pada klasemen akhir musim 2022/23 lalu pun Bilbao hanya menempati peringkat ke-8. Pada musim 2017/18 mereka nyaris terhempas ke Segunda División karena duduk di posisi ke-16. 

Dibandingkan Real Madrid dan Barcelona, catatan prestasi Bilbao memang kalah mentereng. Meski sama-sama belum pernah degradasi, performa Bilbao cenderung stagnan dan rajin menghuni papan tengah La Liga. Gelar La Liga terakhir mereka raih pada 1983/84, sedangkan gelar teranyar Bilbao adalah Supercopa de España 2020/21. 

Demikian sejarah klub sepakbola Spanyol yang tidak pernah mengalami degradasi di La Liga. Semoga saja ketiga klub tersebut mampu mempertahankan prestasinya di musim mendatang. Siap menanti sepak terjang mereka?